Bangun pagi,
dibangunkan oleh alarm hp yang nyaring karena disimpan dipinggir kasur. Kebetulan senin, ya semua orang tahu, kecuali bayi yang masih di dalam perut, apalagi dari sebuah pejalanan sperma yang belum nyampe ke markas ovum..
Senin itu dimana hari yang suka menyebalkan. Karena macet di jalan nya, sudah
tahu. Jadwal kuliah pagi. Yang otomatis bangun harus lebih pagi, mandi harus
lebih pagi, sarapan harus lebih pagi, dan semuanya harus lebih pagi. Kecuali
tidur malam sih. Sudah siap, aku berangkat ke kampus. Ya aku ini aneh sudah
tahu di jalanan itu menyebalkan, tapi anehnya aku tetap saja berangkat. Hahaha
orang pun selalu begitu, yaudah biarin lah. Benar sekali. Tidak di kasur dengan
bisingnya alarm hp, tidak di jalan dengan bisingnya priwit polisi ditambah
knalpot brong biar keliatan cuco, kampus pun tidak mau kalah bisingnya dengan bising nya yang
suara keramik dipotong. Ya sama sih bisingnya. Hahaha kelas yang dihuni aku
bersama teman-temanku pun tidak mau kalah bising dengan pekerja yang lagi
motong keramik. Di kelasku yang milik universitas, bising pula oleh tumpah
ruahnya umat manusia, yaa jelas makain bising dan tak terkendali. Jelas aku
makin bosan dengan kebisingannya. Apa tak ada kesunyian yang ingin mengulurkan
bantuan dan menolongku dari zona kebisingan? Ayolah ! sunyi… sunyi… datang, aku
yakin kedatanganmu akan membuatku nyaman, seperti tubuh yang terebah diatas
kasur mahal. Kesunyian yang membuatku tertolong dari dunia serta binar-binar
kota yang tak jelas apa, kenapa, mengapa. Namun, sampai kapan kebisingan ini
akan berakhir. Entahlah si bising ini sudah meranah dalam semua dimensi. Tapi aneh,
aku tidak melihat kamu bising, hebat ! kamu nggak terpengaruh oleh
teman-temanmu yang gosip sana sini gak jelas. Kamu Nampak diam dan senyum
tipis saja entah apa maksudnya. Kamu gak terlena, kamu yang bersikap sunyi dan
aku yang butuh kesunyian. Yaa dengan kata lain sih, aku butuh kamu. Hahaha :)) . Namun semua
itu tak mudah, dan kuharap kamu tahu pilu ku ini, dan menyelamatkan aku dari
zona kebisingan. Diantara orang yang saling mempertahankan ego nya, yang memicu
kebisingan.
*huaahh udah mulai
ngantuk nih aku, aku terusin deh. Tapi gak tanggung jawab ya kalo isinya makin
ngaco.
Berdiam diri diantara teriakan
tak paham maksudnya. Main laptop saling berbincang tugas yang menjadi pemicu
kebisingan. Iya, kebisingan bisa disebabkan oleh tumpukan tugas, tugas nya pun
yaa entah digimanakan. Orang semua bising, bicara menghamburkan kata-kata dari
sebuah pikiran yang ada di kepalanya, hingga overdosis kata-kata dan sampai
mulutnya overdosis kebanyakan makan cilok. Hahaha, aku mulai iba kepada mereka
yang rela mulutnya dipaksa melawan pegal. Tidak di kelas saja, namun aku mengalami
hal serupa, ya bising. Sialan.. aku yang menjadi bahan sasaran kebisingan
mereka. Dan kenapa harus aku? Semua orang kayanya wajib deh tahu bahwa manusia itu kan gak ada
yang sempurna. Heuheu. Bingung, kenapa harus aku yang jadi sasaran, dasar
menyebalkan tuh orang. Bising menjalar, membius semua. Ya aku akui, aku mungkin
menyebalkan, tapi jangan bising juga dong. Atau mungkin mereka sudah ‘sempurna’
kali ya, jadi mereka boleh bising, prokk….prokk…. tepuk tangan, hebatlah.
Tuhkan, pas aku ngebenerin rambut basah yang tadi kena hujan, mereka bising liat aku. Sudahlah, hempaskan saja tubuhku ini ke lautan luas yang banyak hewan buas. Benar bising itu menyebalkan, sangat tidak mau mentoleransi kesunyianku, pula orang lain. Bising sangat tidak mau, bercumbu dengan kesunyianku. Dasar kebisingan, raja dari segala raja tega. Aku harap suatu saat nanti kesunyian dan kebisingan akan saling mengagumi, menikah, berpelukan di kamar ngapain yaa?, lalu hamil dan melahirkan sebuah ketidakpahaman.
Tuhkan, pas aku ngebenerin rambut basah yang tadi kena hujan, mereka bising liat aku. Sudahlah, hempaskan saja tubuhku ini ke lautan luas yang banyak hewan buas. Benar bising itu menyebalkan, sangat tidak mau mentoleransi kesunyianku, pula orang lain. Bising sangat tidak mau, bercumbu dengan kesunyianku. Dasar kebisingan, raja dari segala raja tega. Aku harap suatu saat nanti kesunyian dan kebisingan akan saling mengagumi, menikah, berpelukan di kamar ngapain yaa?, lalu hamil dan melahirkan sebuah ketidakpahaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar