Translate

Jumat, 26 Juni 2015

Rindu


'Hai’, ‘Hai juga’. Kuharap balasanmu seperti itu. Sudah jarang aku menyapamu lewat sms. Bukan karena kita masing-masing sibuk kerja – lahh -kan masih mahasiswa. Tapi karena aku tak ada pulsa dan mungkin begitu juga dirimu. Kamu di sms tak pernah dibalas. Sekalinya dibalas pun lama, sampai 2 tahun lamanya. Lama menunggu, kamu sms kepadaku dan beralasan ‘Aku gak ada pulsa kalau sms, lewat bbm aja’. Bagaimana mau lewat bbm, hp ku saja tipe kameranya masih VGA. Kalaupun ada bbm tetap saja nanti buat foto profil di bbmnya, kasian gak jelas - buram. Karena hp ku bukan seperti yang kamu punya, yang bisa liat nilai kuliah dengan cepat dan juga bisa dipake buat searching dengan cepat dikala sedang mengerjakan UAS. Begitulah hp canggih. Walaupun banyak media sosial yang sudah bertebaran, tetep saja memiliki kekurangan. Ingin menyapa lewat facebook tapi kamunya juga jarang nongol di laman obrolanku, yang nongol sebagian hanya orang lain saja yang tak aku kenal dan cerobohnya malah aku konfirm sebagai teman. Mau menyapa lewat twitter, takut muncul di timeline orang, nanti dikira umbar kemesraan walau kita belum jadian. Mau menghubungimu dengan surat lewat pak pos, tentunya sangat lama. Dan belum tentu kamu ingin membalasa suratku, kemudian berangkat ke kantor pos terdekat. Jadi harus lewat apa aku hendak menyapamu? Apakah tak ada media yang memudahkan kita dan orang lain untuk saling menyapa? Mungkin nanti ada, tapi entah apa namanya.