Translate

Sabtu, 15 Maret 2014

Linglung dan bingung

Siang itu tepatnya posisi matahari yang berada di atas kepala ku, bukan berarti jarak nya 5cm dari kepala ku. Tapi, matahari nya tinggi disana, tepat nya berada diantara langit yang kebiru-biruan. Matahari ini sangatlah meyiksa ubun-ubun ku. Aku berdiri disisi badan jalan, berpijak diatas trotoar. Tepat dihadapanku ini, ada sebuah zebra cross yang sudah memudar, usang dan tampak nya pemerintah seolah malas untuk memperhatikan hal ini. Sengaja karena sengaja, aku berdiri yang berhadapan dengan zebra cross, karena aku ingin sampai disebrang jalan. Namun, pemandangan yang membuatku untuk menunda sampai disebrang jalan adalah perilaku manusia. Sangat terlihat jelas oleh mata ku, mereka (manusia) tampak sedang bingung dan gelisah tentang jati diri nya, sangat lah jelas dari ekspresi wajah mereka. Yang terlintas dari benak ku, apakah mereka harus bergaya seperti seorang superstar? Apakah mereka harus bergaya seperti berhala nya (idola) ? Apakah mereka harus mengenakan pakaian yang ditampilkan oleh benda kotak yang berukuran 14 in yang banyak tersimpan di rumah - rumah? Jelas dan sangat jelas mereka tampak linglung dan bingung.
*kasian sekali mereka yang sangat ter-obsesi

Kulihat mereka berjalan dengan ceria yang menyimpan banyak tanya. Berjalan, sambil melihat barang – barang yang banyak tersaji di jendela toko lengkap dengan tulisan discount 50% dan syarat ketentuan berlaku nya dan banyak pula di meja etalase toko.  Mungkin mereka menganggap bahwa hidup ini dapat diwakili oleh semua barang – barang yang dijajakan di toko, hahaha. Dengan mata yang sorot tajam nya ke sudut – sudut barang di toko, sambil meng garuk – garuk kepala nya, yang kebetulan punya ubun – ubun dan berkata “Kayanya, jika barang ini aku pakai, pasti lah orang – orang akan menganggap keberadaanku dan aku akan dipuji oleh banyak orang”. Mereka, merogoh kocek dalam – dalam, bahkan lebih dalam dari dalamnya hatiku mencintai seseorang (eh.. kok jadi curhat, maaf. Agak emosional). Dan sampai kapan kah perilaku manusia ini akan berakhir? Karena aku sangat iba dan prihatin kepada mereka, yang hidup nya hanya dihabiskan oleh fantasi – fantasi penuh tipu daya dan masih dalam nuansa kebiasan yang benar - benar bias.  Semoga cepatlah sadar, karena tujuan hidup ini bukan hanya untuk memimpikan tentang barang – barang yang berada di dalam etalase toko sana, melainkan menghidupkan nilai kebergunaan yang kekinian kian meluntur. Mari, Segera !!! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar